Nama : Ikram Maulana
Kelas : PAI 4/E
NIM : 11901181
MANAJEMEN
KELAS
Assalmu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh, berjumpa lagi kita diblog ini,nah kawan-kawan pada
kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai manajemen kelas mulai dari
pengertian hingga hal yang lebih mendalam namun sebelum itu kita harus
mengetahui apa yang melatar belakangi sebuah manajemen kelas.
Suasana
sekolah merupakan modal penting bagi jernihnya pikiran untuk mengikuti
pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaan yang menyenangkan demi
meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pelajaran, untuk
mengatasinya dibutuhkan manajemen kelas, yaitu penanganan yang baik agar dalam
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Kelas
merupakan suatu tempat anak belajar untuk mendapatkan ilmu, berinteraksi dengan
teman serta pembentukan pribadi yang baik. Kegiatan belajar peserta didik yang
berada di sekolah diharapkan secara intens berjalan di kelas. Dalam lingkup
kelas terdiri dari peserta didik yang dapat ditinjau dari cara belajar mereka,
karakter peserta didik, hubungan sosial, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam
proses belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kelas idealnya mampu mengelola
kelas sebagai lingkungan belajar yang baik. Lingkungan ini diatur dan diawasi
agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan pendidikan.
Salah
satu pendekatan manajemen kelas yang baik ialah menyediakan kesempatan bagi
peserta didik untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya kepada
guru, sehingga mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri. Sebagai manajer,
guru hendaknya mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif serta efisien
dengan hasil optimal. Belajar merupakan suatu kata yang sudah akrab dengan
semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar”
merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan
formal. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan,
bisa malam hari, siang hari, sore hari atau pagi hari (Djamaroh, 2002: 12).
Suatu
sistem pendidikan dikatakan berkualitas jika proses pembelajarannya berlangsung
secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak
mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang
berkualitas akan membuahkan hasil pendidikan yang berkualitas pula, dan dengan
demikian akan makin meningkatkan kualitas kehidupan bangsa (Radno, 2009: 9).
Proses
belajar yang efektif ada pada sebuah lembaga formal, yaitu sekolah, karena
dalam sekolah ada hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik.
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar oleh
guru yang diselenggarakan di kelas benar[1]benar efektif dan
berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
diharapkan. Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pedidikan secara keseluruhan.
Sedangkan
proses belajar mengajar banyak diselenggarakan dalam kegiatan formal di dalam
kelas, di antaranya guru merupakan salah satu fakor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk bisa meningkatkan peran dan kompetensinya. Guru yang berkompeten
akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat
yang optimal .
Masalah
pengelolaan kelas dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu masalah
individual dan masalah kelompok. Meskipun seringkali perbedaan antar kedua
kelompok itu hanya merupakan perbedaan tekanan saja. Tindakan pengelolaan kelas
seorang guru akan efektif apabila ia dapat mengidentifikasi dengan tepat
hakekat masalah yang sedang dihadapi, sehingga pada gilirannya dapat memilih
strategi penanggulangan yang tepat pula (Ahmad, 2004: 124).
Menurut
Sopiatin (2010: 48). Ada beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian dalam
upaya menciptakan manajemen kelas yang efektif, adalah sebagai berikut: 1.
Memulai pelajaran tepat waktu 2. Menata tempat duduk yang tepat dengan cara
menyelaraskan antara format dan jam pelajaran 3. Mengatasi gangguan dari luar
4. Menetapkan aturan dan prosedur dengan jelas dan dapat dilaksanakan dengan
konsisten 5. Peralihan yang mulus antar segmen pelajaran 6. Peserta didik yang
berbicara pada saat proses belajar mengajar berlangsung 7. Pemberian pekerjaan
rumah 8. Mempertahankan momentum selama pelajaran 9. Downtime, kelebihan waktu
yang dimiliki oleh peserta didik pada saat melakukan tugas-tugas dalam proses
belajar mengajar 10. Mengakhiri pelajaran.
Setelah
mengetahui apa yang melatar belakangi adanya sebuah manajemen sekolah barulah
kita baru bisa masuk kepembahasan mengenai pengertian manajemen kelas dan hal
yang lebih mendalam lainnya. Manajemen kelas memiliki dua suku kata yaitu
manajemen dan kelas yang mana kedua hal ini memiliki arti yang berbeda.
Manajemen
Berbicara
mengenai manajemen, maka yang terlintas dipikiran adalah sebuah istilah yang
berkaitan erat dengan kepemimpinan. Istilah management hampir pada semua
literatur memberikan rumusan yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan
manajemen tersebut. Suatu rumusan yang sering dikemukakan ialah bahwa manajemen
adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain.
Dengan
demikian manajer adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan organisasi (Thoha 1995, hal. 8) termasuk di dalam
organisasi sebuah madrasah. Sekarang, istilah manajemen digunakan pada hampir
setiap bidang, termasuk pendidikan. Dalam dunia pendidikan istilah manajemen
sering kita dengar, ternyata manajemen mempunyai pengaruh yang besar bagi
terselenggaranya suatu organisasi pendidikan untuk mencapai hasil yang terbaik,
yang diperoleh dari sumber daya yang dimiliki.
Manajemen merupakan sesuatu yang amat bermakna
dalam pendidikan menuju pada perubahan dan perbaikan. Dalam interaksi edukatif
manajemen merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh seorang manajer
untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan sasaran. Manajemen pendidikan pada
hakekatnya merupakan bagian dari ilmu manajemen yang diaplikasikan dalam dunia
pendidikan.
Manajemen sebagai suatu sistem mengandung
komponen-komponen masukan, proses dan keluaran yang masing-masing tidak dapat dipisahkan
dari keterlibatan faktor manusia, bahkan keberhasilan manajemen itu sendiri
sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya. Selanjutnya secara
etimologi kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu ”management” yang
berarti “pengelolaan, ketatalaksanaan” (Djamarah dan Zain 2002, hal. 196). Pada
intinya manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara serentak dan sistematis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Kelas
Secara
sempit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kelas berarti “ruang tempat belajar
di madrasah” (2005, hal. 529). Namun, “kelas bukan wujud ruangan tetapi
sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang
belajar dapat kerja di laboratorium, lapangan olahraga, workshop dan lain-lain”
(Aqib 2006 , hal. 12).
Pertama,
kelas dalam arti sempit, yaitu berupa ruangan khusus, tempat sejumlah siswa
berkumpul untuk mengikuti proses belajar-mengajar. Kelas dalam hal ini
mengandung sifat-sifat statis, karena sekadar menunjuk pada adanya pengelompokan
siswa berdasarkan batas umur kronologis masing-masing. Kedua, kelas dalam arti
luas, yaitu masyarakat kecil yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan
belajar-mengajar secara kreatif untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, dari
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan kelas adalah
sekelompok orang yang belajar tentang materi tertentu dengan tempat juga
tertentu.
Manajemen Kelas
Manajemen
kelas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, hal. 708) adalah “manajemen
untuk mencapai tujuan pengajaran di kelas”. Agar kelas teratur, maka perlu
dimanage atau perlunya manajemen kelas. Manajemen kelas (Padmono 2011, hal. 12)
adalah “upaya yang dilakukan penanggung-jawab kegiatan belajar mengajar agar
dicapai kondisi optimal sehingga belajar mengajar berjalan seperti yang
diharapkan. Pengelolaan tersebut meliputi penyelenggaraan, pengurusan, dan
ketatalaksanaan dalam menyelenggarakan kelasnya”. Dengan batasan tersebut, maka
batasan lebih bersifat luwes. Manajemen sebagai suatu sistem mengandung komponen-komponen
masukan, proses dan keluaran yang masing-masing tidak dapat dipisahkan dari
keterlibatan factor manusia, bahkan keberhasilan manajemen itu sendiri sangat
bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya.
Jadi,
dengan demikian manajemen kelas menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses
belajar. Hal tersebut akan terjadi bila kita lebih dahulu menciptakan kebaikan
agar untuk mendapatkan kebaikan dari apa yang telah kita lakukan. Sebab, tidak
menutup kemungkinan apa kita lakukan dengan terbaik akan berdampak baik
terhadap apa yang akan kita lakukan.
Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan
manajemen kelas pada umumnya bertujuan “untuk meningkatkan efektivitas dan
efesiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran” (Tim Guru 2009, hal. 111).
Selain itu, untuk menciptakan lingkungan kelas yang aman dan tenang (Jones,
2012, hal. 60). Dengan demikian tujuan manajemen kelas pada hakekatnya
menciptakan kondisi yang baik bagi terciptanya pembelajaran yang efektif.
Jadi,
dapat dipahami bahwa tujuan manajemen kelas adalah upaya untuk mendayagunakan
potensi kelas. Berhubung kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam
menunjang keberhasilan proses edukatif, maka hal itu dapat memberikan dorongan
dan rangsanan terhadap anak didik untuk belajar. Dalam hal ini, guru harus
mampu mengelola situasi dan suasana kelas dengan sebaik-baiknya. Intinya adalah
agar setiap anak dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapainya tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
Aspek dan Fungsi Manajemen Kelas
Manajemen
kelas ialah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat untuk
kepentingan belajar kelas itu agar hasil belajar yang optimal dapat dicapai.
Sumber[1]sumber
pendidikan yang dimaksud ialah orang-orang yang membantu para siswa belajar
seperti instruktor, dan sebagainya, materi pelajaran, media belajar, lingkungan
belajar, sarana atau fasilitas belajar, dan informasi yang bertalian dengan
kelas itu. Sumber-sumber inilah yang dicari dan dipadukan untuk kepentingan
kelas itu (Pidarta, 1990, hlm. 5). Jadi, dengan demikian manajemen kelas
menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Suatu keterampilan
bertindak seorang guru yang didasarkan kepada pengertian tentang sifat-sifat
kelas dan kekuatan yang mendorong mereka bertindak. Guru ini berusaha memahami
dan mendiagnosa situasi kelas, kemudian bertindak selektif serta kreatif untuk
memperbaiki kondisi, sehingga dapat diciptakan situasi belajar mengajar yang
baik.
KESIMPULAN
Manajemen kelas dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena situasi dan kondisi kelas
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
1. Manajemen
kelas adalah keterampilan guru sebagai leader sekaligus manajer dalam
menciptakan ikim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar.
2. Fungsi dari manajemen kelas adalah memberi dan
melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas serta Memelihara agar tugas itu
dapat berjalan lancar. Sedangkan tujuan manajemen kelas adalah untuk
menciptakan suasana kelas yang kondusif, baik, dan berjalan dengan lancar,
tanpa hambatan apapun.
REFERENSI
Maman, Rachman. 1998. Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.