Sabtu, 10 Juli 2021

Kurikulum

 

Nama                           : Ikram Maulana

NIM                            : 11901181

Kelas                           : PAI 4/E

Makuk                         : Magang 1

Dosen Pengampu        : Ferninda Aditya, M.Pd

 

Kurikulum

            Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita dapat dipertemukan kembali oleh Tuhan yang maha esa yang mana atas karunianya lahkita dapat bertemu di blog yang seadanya ini, nah teman-teman pada kesempatan kali ini kita akan membahas hal yang berkaitan dengan lembaga pendidikan kembali yaitu mengenai kurikulum yang mana seperti yang kita ketahui bahwasannya kurikulum merupakan suatu elemen yang amat penting didalam sebuah lembaga pendidikan, mengapa demikian?. Nah hal itulah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini, karena mengetahui apa itu kurikulum hingga hal yang lebih dalam lagi mengenai hal tersebut akan membuat kita semakin paham mengapa kurikulum dibutuhkan didalam dunia pendidikan. Tapi sebelum itu kita harus mengetahui juga latar belakang terbektuknya kurikulum tersebut.  Baiklah agar tidak menghabiskan banyak waktu langsung saja kita masuk kedalam pembahasannya.

A.        Latar Belakang Terbentuknya Kurikulum

            Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan tersebut agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang namanya kurikulum. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait.  Selain sebagai pedoman, bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.

 Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian dalam sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri.

Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.  Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurikulum.  Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu kurikulum lembaga pendidikan itu.

 Mengingat pentingnya pemahaman menyeluruh konsep dasar dari kurikulum ini, maka penulis tergerak untuk menyusunnya menjadi sebuah makalah yang khusus mengungkap mengenai hal tersebut. Kiranya kehadiran makalah ini dapat sedikit membuka wawasan para pembaca semua.

B.        Pengertian Kurikulum

            Kata Kurikulum memiliki banyak arti yang berbeda tergantung dari posisi seseorang dalam system pendidikan . Sebagai contoh, seorang pembuat kurikulum akan melihatnya sebagai suatu rencana untuk pengalaman  kurikulum di sekolah ( yang ideal); seorang guru akan melihatnya sebagai pemerintah atau orang yang biasanya berada di luar ruang kelas yang mengatakan padanya unutk mengajar

(mempraktekkan); seorang siswa akan melihatnya sebagai apa yang harus saya pelajari untuk lulus sekolah atau madrasah (kenyataan) dan orang tua melihatnya sebagai apa yang sebenarnya telah dipelajari oleh anak saya di sekolah (prestasi). Pihak lain mungkin akan melihatnya sebagai buku atau materi unutk guru dan siswa.Istilah kurikulum di gunakan pertama kali pada olahraga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curer, yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang atlit. Pada waktu itu , orang mengistilahkan dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai finish. Istilah Kurikulum kemudian digunakan  dalam dunia pendidikan.

Dalam dunia pendidikan, para ahli memiliki pandangan yang beragam tentang kurikulum. Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan  praktik dan teori pendidikan. Pengertian kurikulum yang ditinjau dari beberapa sudut pandang :

1.         Pengertian Kurikulum Secara Tradisional

Dalam pandangan lama kurikulum dipandang sebagai kumpulan mata pelajaran  yang harus disampaikan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Pelajaran-pelajaran materi apa yang harus ditempuh di sekolah madrasah, itulah kurikulum. Kurikulum dalam arti sejumlah mata pelajaran ya hams ditempuh oleh murid, menurut Oemar  Hamalik, mempunyai implikasi bahwa mata pelajaran pada hakekatnya adalah pengalaman masa lampau dan tujuan mempelajarinya adalah untuk memperoleh ijazah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada pergeseran fungsi sekolah. Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi sekolah tidak saja dituntut untuk rnembekalai berbagai macam ilmu pengetahuan yang sangat cepat berkembang, tetapi juga dituntut untuk dapat mengembangkan minat bakat, membentuk moral kepribadian, bahkan berbagai macam ketrampilan yang dibutuhkan untuk memenhuni dunia kerja. Pergeseran fungsi sekolah tersebut  berdampak pada pergeseran makna kurikulum, dimana kurikulum tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran akan tetapi dianggap sebagai pengalaman belajar siswa. dijelaskan oleh William F. Pinar da bukunya What is Curriculum Theory, yang menjelas bahwa kurikulum pada saat mi adalah dimaknai sebagai pengalaman belajar. Pergeseran makna ini disebab pengaruh humanisme, seni, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.         Pengertian Kurikulum secara modern

            Menurut S.Nasution kurikulum dapat ditinjau sebagai berikut :

·         Kurikulum dapat dilihat sebagai produk yakni sebagai hasil karya para pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum, misalnya berisisejumlah mata pelajaran yang harus diajarkan.

·         Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program,yakni alat yang dilakukan oleh sekolah atau madrasah untuk mencapai tujuannya. ini dapat berupa mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan yang dianggap dapat mempengaruhi perkembangan siswa misalnya perkumpulan sekolah atau madrasah, pertandingan,pramuka, warung sekolah atau madrasah dan lain-lain.

·         Kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. Apa yang diharapkan akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar dipelajari.

·         Kurikulum sebagai pengalaman siswa. Ketiga pandangan di atas berkenaan dengan perencanaan kurikulum sedangkan pandangan ini mengenai apa yang secara aktual menjadi kenyataan pada tiap siswa. Ada kemungkinan, bahwa apa yang diwujudkan pada diri anak berbeda dengan apa yang diharapkan menurut rencana

Dan beberapa definisi kurikulum yang telah disebutkan di atas bisa diambil kesimpulan, bahwa kurikulum merupakan pengalaman peserta didik baik di sekolah atau madrasah maupun di luar sekolah di bawah bimbingan sekolah. Kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik, dan bisa menentukan arah atau mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Dengan kata lain kurikulum haruslah menunjukkan kepada apa yang sebenarnya haru dipelajari oleh peserta didik.

C.        Fungsi Kurikulum

            Menurut Sutopo dan Soemanto sebagaimana dikuti oleh Muhammad Joko Susilo kurikulum berfungsi:

·         Kurikulum dalam rangka mencapai tujuan. Bila tujuan pendidikan yang diinginkan tidak tercapai orang cenderung meninjau kembali alat yang digunaka untuk mencapai tujuan tersebut.

·         Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai organisasi belajar yang harus dikuasai dan dikembangka seirama perkembangan siswa.

·         Bagi guru, kurikulum berfungsi

a)  sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar siswa.

b) sebagai alat untuk mengadakan evaluasi perkembangan siswa

c) sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan.

·         Bagi  kepala sekolah dan pembiña sekolah kurikulum berfungsi

a) sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi, yaitu memperbaiki situasi belajar.

b) sebagai pedoman untuk fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar.

c)sebagai pedoman dalam fungsi supervisi untuk membantu guru dalam memperbaiki situasi belajar.

d) sebagai pedoman untuk  mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

·         Bagi orang tua murid, kurikulum. berfungsi sebagai panduan untuk membantu anak.

·         Bagi sekolah pada tingkatan di atasnya, kurikulum berfungsi sebagai  pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga guru.

·          Bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah, kurikulum berfungsi dalam memberikan bantuan guru dalam memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua/masyarakat untuk menyempurnakan program pendidikan di sekolah agar bisa lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

D.        Peranan Kurikulum

Kurikulum bagi program pendidikan dimana sekolah sebagai institusi social melaksanakan oprerasinya, paling tidak dapat ditentukan 3 jenis kurikulum :

·         Peranan Konservatif Menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentramisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini bagi generasi muda.

·         Peranan Kritis dan evaluative Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan.

·         Peranan Aktif Peranan ini dilatar belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Sehingga pewarisan dan nilai-nilai budaya masa lalu.kepada siswa perlu disesuaikan dengan masa sekarang.

E.        Tujuan Kurikulum

            Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan setiap program pendidikan yang diberikan kepada anak didik, Karena kurikulum merupakan alat antuk mencapai tujuan, maka kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan.

Dalam sistem pendidikan di Indonesia tujuan pendidikan bersumber kepada falsafah Bangsa Indonesia. Di Indonesia ada 4 tujuan utama yang secara hirarki sebagai baerikut:
a.         Tujuan Nasional

Dalam Undang-undang No. 2 tahun 1980 tentang sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan nasional disebutkan Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Kesehatan asmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tariggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dari tujuan nasional kemudian dijabarkan ke dalam tujuan insitusional/ lembaga, tujuan kurikuler, sampai kepada tujuan insfruksional dengan penjabaran sebagai berikut:

b.         TujuanIntitusional

Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, umpamanya MI. MTs, MA, SD, SMP, SMA, dan sebagainya. Artinya apa yang harus dimiliki anak didik setelah menamatkan lembaga pendidikan tersebut, Sebagai contoh, kemampuan apa yang harus dimiliki anak didik setelah menamatkan lembaga pendidikan iersebut. Sebagai contoh, kemampuan apa yang diharapkan dimiliki oleh anak yang tamat MI, MTs, atau Madrasah Aliyah. Rumusan tujuan institusional harus merupakan penjabaran dan tujuan umum (riasional), harus memiliki kesinambungan antara satu jenjang pendidikan tinggi dengan jenjang Iainnya (MI, MTs, dan MA sampal ke IAIN/ perguruan tinggi). Tujuan institusional juga harus memperhatikan fungsi dan karakter dari lembaga pendidikannya, seperti lembaga pendidikan umum, pendidikan guru dan sebagainya.

c.         Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler adalah penjabaran dan tujuan kelembagaan pendidikan (tujuan institusiorial). Tujuan kurikuler adalah tujuan di bidang studi atau mata pelajaran sehingga mencerminkan hakikat keilmuan yang ada di dalamnya. Secara oerasional adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik setelah mempelajari suatu mata pelajaran atau bidang studi tersebut.

d.         Tujuan Instruksional

Tujuan instruksional dijabarkan dari tujuan kurikuler. Tujuan ini adalah tujuan yang langsung dihadapkan kepada anak didik sebab hrus dicapai oIeh mereka setelah menempuh proses belajar-mengajar. Oleh karena itu tujuan instruksional dirumuskan sebagai kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh anak didik setelah mereka menyelesaikan proses belajar-mengajar. Ada dua jenis tujuan institusional, yaitu tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). Perbedaan kedua tujuan tersebut terletak dalam hal kemampuan yang diharapkan dikuasai anak didik. Pada TIU sifatnya lebih luas dan mendalam, sedangkan TIK lebih terbatas dan harus dapat diukur pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dengan demikian TIK harus lebih operasional dan mudah dilakukan pengukuran.

Kesimpulan

Meskipun banyak definisi kurikulum yang satu dengan yang lain saling berbeda, dikarenakan dasar filsafat yang dianut oleh para penulis berbeda-beda. Walaupun demikian ada kesamaan satu fungsi, yaitu bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran berjalan dengan optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum, apakah mampu membangun kesadaran kritis terhadap peserta didik ataukah tidak. Dengan demikian, kurikulum memegang peran penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan dan bagi peserta didik.

 

Referensi

http://www.idsejarah . net/2014/01/fungsi-dan-peranan-kurikulum.html

Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum, kopertaisIV Press, Surabaya 2014

 

 

 

 

 

 

                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manajemen Kelas

  Nama    : Ikram Maulana Kelas    : PAI 4/E NIM     : 11901181   MANAJEMEN KELAS Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, berj...