Sabtu, 24 April 2021

Manajemen Sekolah


Nama   : Ikram Maulana (11901181)

Kelas   : PAI 4/E

Makul  : Magang1

Manajemen Sekolah

            Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Allhamdulillah kita bisa bertemu lagi pada pertemuan kali ini. Semoga para pembaca yang selalu menunggu artikel baru yang saya buat selalu mendapatkan kesehatan dan juga dibukakan pintu keberkahan oleh sang maha kuasa karena tanpanya kita masih diberikan kesempatan untuk berjumpa lagi dalam keadaan yang insyaallah masih didalam kondisi yang sehat wal-afiat.

            Nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan suatu hasil tulisan yang membahas mengenai suatu badan kepengurusan suatu lembaga pendidikan yaitu manajemen sekolah yang mana pasti didalam penjelasan nanti akan amat banyak membahas mengenai apa-apa saja kepengurusan yang ada didalam suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Tetapi sebelum masuk lebih dalam lagi saya disini akan memberikan suatu penjelasan secara mendasar mengenai Apa, siapa, mengapa, dan bagaimana hubungan antara keduanya dalam membangun suatu kelembagaan pendidikan yang maju.

            Kita mulai dari memahami sebenarnya apa sih itu sekolah?. Dilansir dari Wikipedia menyebutkan bahwa Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggrakan jenjang pendidikan formal, baik dalam bentuk sekolah negeri (dikelola pemerintah) maupun swasta. Sedangkan menurut Daryanto (1997:544), sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

Dari definisi tersebut bahwa sekolah adalah suatu lembaga atau organisasi yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Maka dari sini kita ambil kesimpulan bahwasaanya sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dibuat secara formal maupun swasta dengan tujuan akhir untuk menyampaikan berbagai bidang ilmu. Dalam penerapanya juga tidak sembarangan karena jika pengurusan atau system yang dijalankan suatu sekolah tidak dibuat secara matang maka kualitas yang ada sekolah itu akan semakin menurun jika tidak mendapatkan suatu manajemen yang tidak mencakupi dalam segala aspek.

            Nah sekarang kita bisa mengerti juga kenapa suatu badan manejemen begitu penting didalam suatu kelembagaan, tapi pasti kalian juga penasaran apa hal yang mendasari suatu manajemen hingga dapat sebegitu penting didalam sebuah kelembagaan khususnya lembaga pendidikan. Baiklah sekarang kita akan membahas mengenai apa itu manajemen?. Manajemen dalah suatu seni atau prinsip yang berkaitan dengan pengorganisasian, seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Manajemen merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengorganisasian sehingga dapat dilakukan pengendalian dan pengawasan untuk mencapai tujuan tertentu. Kata 'manajemen' berasal dari bahasa Inggris yakni 'manage' yang memiliki arti mengatur, merencanakan, mengelola, mengusahakan, dan memimpin.

Secara etimologis, manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan mengatur. Hal tersebut yang mendasari manajemen sebagai seni mengelola dan mengatur agar tersusun secara rapi. Istilah manajemen tersebut biasanya diidentikan dengan dunia bisnis dan perkantoran. Manajemen sangat dibutuhkan agar tujuan pribadi atau organisasi bisa tercapai. Manajemen juga sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi. Adapun orang yang mengatur, merumuskan, dan melaksanakan berbagai tindakan manajemen disebut manajer.

Berikut ini adalah rangkuman tentang pengertian manajemen menurut ahli, tujuan, fungsi, dan unsur-unsurnya:

George R. Terry

Manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Henry Fayol

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

Oey Liang Lee

Manajemen adalah ilmu dan seni untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi manusia dengan bantuan alat-alat sehingga dapat mencapai tujuan.

Adapun tujuan dan fungsi dari sebuah manajemen dibuat adalah: Bisa menentukan suatu strategi yang efektif serta efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, Melakukan sebuah evaluasi kerja dan mengkaji ulang akan situasi yang akan terjadi yang bertujuan untuk melakukan penyesuaian strategi jika terjadi hal-hal yang di luar strategi, Mengatur dan menjaga kesehatan emosi (personal), keuangan, dan semua sektor pada suatu perusahaan supaya perusahaan tersebut bisa mencapai profit yang maksimal, Mengevaluasi dan meninjau kembali suatu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang maupun ancaman yang ada, dan sebagainya. Sedangkan fungsi dibuatnya suatu manajemen adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah rangkaian proses pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentu strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Dengan perencanaan, dapat dilakukan penilaian alternatif dalam pengambilan keputusan agar mendapatkan pilihan terbaik di antara alternatif lainnya.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Organizing atau pengorganisasian adalah rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan serta proses pengembangan struktur organisasi yang sesuai tujuan perusahaan. Tujuan organizing wajib dijalankan dengan baik agar dapat mengatur berbagai SDM atau sumber daya lain. Dengan begitu, sumber daya di dalam perusahaan dapat berfungsi secara optimal dan mampu melaksanakan peran serta fungsi masing-masing dengan baik.

3. Fungsi Penempatan

Di sini seorang pemimpin memiliki tugas menempatkan sumber daya yang tersedia sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, proses pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

4. Pengarahan (Directing)

Pengarahan atau directing yaitu suatu tindakan yang berupaya agar semua anggota kelompok dapat berusaha meraih tujuan yang sesuai dengan rencana manajerial serta usaha.

Fungsi ini bertujuan mengarahkan atau mengendalikan agar pekerjaan makin efektif dan efisien.

5. Pengawasan (Controlling) 

Tujuan controlling atau pengawasan ialah untuk menilai pekerjaan yang telah dilakukan oleh seluruh SDM yang ada di suatu perusahaan. Fungsi pengawasan sangat penting dilakukan karena fungsi ini untuk menentukan kualitas layanan atau produk yang dihasilkan perusahaan dapat berjalan dengan baik atau tidak.

Selain tujuan dan fungsi didalam suatu manajemen juga pasti mempunyai sebuah unsur yang harus dipenuhi didalamnya adapun unsur-unsur itu ialah:

Manusia (Human)

Faktor yang paling utama dalam manajemen adalah manusia. Manusia membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian tujuan tersebut. Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat unsur manusia di dalamnya.

Uang (Money)

Selain manusia, uang juga merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Adanya uang bisa menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang diperhitungkan secara rasional.

Bahan (Materials)

Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses produksi. Tanpa material, perusahaan tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual.

Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. Sumber daya manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.

Mesin (Machines)

Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan keuntungan serta membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain efisien, tingkat kesalahan manusia atau human error dapat diminimalkan. Namun, dibutuhkan sumber daya yang andal dan bahan baku yang berkualitas untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Metode (Methods)

Kerja dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis.

Selain itu, metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang menjalankannya.

Pasar (Market)

Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting. Tanpa adanya pemasaran, barang tidak akan laku terjual. Hal itu dikarenakan tidak adanya permintaan, yang bisa membuat produksi akan terhenti. Aktivitas perusahaan juga bisa vakum.

Jadi sekarang bisa kita lihat bahwasaanya alasan mengapa sebuah manajemen harus ada dalam suatu kelembagaan karena perannya memang sangat penting didalam suatu perusahaan ataupun dalam bidang lain. Nah karena kita sekarang kita sedang membahas mengenai bidang pendidikan maka kita akan telusuri lebih lanjut lagi hubungan serta kedudukan manajemen didalam lembaga pendidikan yang kita sebut dengan sekolah. Dimulai dari pengertian manajemen sekolah.

Pengertian Manajemen Sekolah

Sebenarnya apa sih itu manajemen sekolah setelah kita mengetahui makna sekolah dan manejemen yang sudah kita bahas dipenjelasan diawal maka kita bisa memahami bahwasannya manajemen sekolah merupakan suatu usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan belajar-mengajar yang optimal. Maka dengan demikian ada beberapa faktor manajemen sekolah sebagai berikut:

1.         Faktor Fungsi Pokok Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, guru-guru serta masyarakat setempat, untuk itu perlu dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Dalam prakteknya keempat fungsi pokok manajemen tersebut merupakan proses yang berkesinambungan.

2.         Faktor Efektivitas,  Efisiensi dan Produktivitas Manajemen Sekolah

Pembinaan sistem  pendidikan suatu sekolah tidak hanya ditentukan oleh peranan salah satu unit kerja, tetapi oleh semua unit kerja dalam lingkungan sekolah tersebut.

3.         Faktor Pendidik

Yang termasuk pendidik di sini adalah orang tua, guru, masyarakat dan teman-temannya yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang anak. pendidik pertama dan paling utama bagi anak dan dapat membawa pengaruh  yang sangat besar terhadap pendidikan anak adalah orang tuanya. Oleh karena itu sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh anak.

4.         Faktor Pengaruh Lingkungan Masyarakat

Kehidupan anak bukan saja berlangsung di dalam rumah tangga dan sekolah, akan tetapi lebih besar lagi kehidupannya berada dalam lingkungan masyarakat. Kehidupan dalam masyarakat merupakan lingkungan ketiga bagi anak dan juga merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pendidikan mereka. Karena dalam lingkungan masyarakat inilah seorang anak akan menerima bermacam-macam pengalaman, baik yang bersifat positif maupun negatif. Di sini anak akan menerima didikan dan pengalaman yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan lingkungan masyarakat di tempat ia berada. Apa saja yang diterima anak dalam masyarakat akan turut mempengaruhinya.

 

Kegiatan Belajar-Mengajar di Sekolah

Proses perkembangan prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga seorang siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar atau dapat dikatakan mendapat prestasi belajar yang tinggi. Dalam hal ini kita perhatikan suatu pendapat yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah bahwa :

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni :

·         Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

·         Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

·         Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Wewenang

Pihak kepala sekolah dalam menggapai visi dan misi pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Meskipun pengangkatan kepala sekolah tidak dilakukan secara sembarangan, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah, namun tidak dengan sendirinya membuat kepala sekolah menjadi profesional dalam melakukan tugas.

Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa manajemen merupakan komponen penting yang harus ada didalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah dan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan, karena dengan adanya manajemen yang baik maka tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien. Nah teman-teman mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan pada penjelasan kali ini jika ada kekurang dan salah kata mohon di maafkan karena benar hanya datang dari tuhan dan salah datangnya dari saya. Saya akhiri Assalamu,alaikum Warahamatullahi wabaraktuh.

Jumat, 16 April 2021

Kultur Sekolah

 

Nama  :Ikram Maulana

Kelas    : PAI 4/E

NIM     : (11901181)

Makul  : Magang1

 

“ Kultur Sekolah”

            Assalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita masih diberikan nikmat kesehatan serta nikmat untuk terus bernapas menghirup udara segar yang senantiasa tersedia secara geratis yang diberikan oleh sang maha pencipta karena karunianyalah kita dapat bertemu kembali pada blog kali ini dan pada pertemuan kita kali ini, kita akan membahas sesuatu hal yang merupakan sebuah pemberian dari sang maha kuasa juga kepada setiap manusia yaitu kultur sekolah dimana didalamnya ada kata kultur yang mana memiliki makna singkat sebuah suatu kebudayaan maka dari itu kita akan membahasnya satu persatu di pembahasan kita kali ini dimulai dari apa itu kultur, apa itu sekolah, apa itu kultur sekolah, serta hubungan antara keduaanya. Mengapa hal ini sangat penting bagi kita untuk mengetahuinya. semua itu akan segera kita bahas di blog kita kali ini.

            Pengertian Kultur

Dimulai dari pengertian kultur, sebenarnya apa si kultur itu? didalam kamus besar bahasa Indonesia kultur memiliki arti sebuah tradisi, adat istiadat, atau pemikiran yang berkembang di dalam masyarakat dan sukar untuk dirubah karena hal itu disetujui oleh berbagai macam pihak dan golongan masyarakat. Nah biasanya di tempat yang masih terpencil ataupun didaerah yang masih bisa dibilang jarang terjadi pergeseran budaya pasti kebudayaan didaerah itu masih melekat erat dan masih berlaku hingga saat ini kita bisa ambil contoh dari tradisi yang berasal dari daerah Bali yang mana mempunyai nilai kebudayan yang amat tinggi di daerah tersebut. Banyak adat istiadat yang orang pribumi bali lakukan setiap tahunnya kita ambil contoh: tradisi makelpung, tradisi ende seraya, tradisi makotek dan masih banyak lagi adat istiadat yang mereka lakukan. Nah sampai disini kita bisa melihat bahwasaannya sebuah kultur atau kebudayan amat beragam disetiap penjuru daerah lalu apa hubungannya dengan sekolah?, nah maka dari itu sebelum kita mengetahui hubungan keduannya kita harus tau dulu apa itu sekolah mulai dari pengertian hingga hal lebih mendetail.

            Pengertian Sekolah

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang diciptakan oleh pemertintah dengan tujuan memajukan nilai pendidikan suatu daerah agar tidak tertinggal dan lebih maju, normalnya biasa sekolah memiliki system pembelajaran yang formal yang mana sudah diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Tetapi seperti yang kita ketahui terkadang ada juga lembaga pendidikan yang dibuat secara tidak formal dikarenakan kurangnya biaya atau pun tidak terjangkaunya suatu daerah untuk memberikan fasilitas sekolah yang seharusnya ada pada pendidikan formal atau juga bisa karena ada orang yang lebih ingin mengambil system pembelajaran yang lebih pribadi atau private. Nah dari sini kita bisa melihat bahwasaanya sekolah merupakan tempat bagi setiap masyarakat untuk menempuh jalur pendidikan maka dari itu tidak heran orang dari berbagai daerah berlomba-lomba dalam memasukan anaknya ketempat pendidikan yang berkualitas sangat baik atau berkakreditasi A, karena tentu saja dengan adanya system kualitas yang baik akan menunjang kinerja peserta didik yang belajar akan semakin baik. Nah maka dari itu tentu saja juga aka nada banyak anak yang berasal dari berbagai macam daerah dimasukan kedalam satu sekolah yang sama serta memiliki banyak keragaman kultur dan juga budaya misalnya dalam satu sekolah formal pasti ada orang yang memiliki budaya jawa karena berasal dari jawa ataupun orang melayu yang pasti juga memilki budaya adat melayu. Jadi apa maksud dari sebuah kultur sekolah. Nah hal itu akan segera kita bahas dibawah ini.

            Pengertian Kultur Sekolah

Kultur sekolah adalah serangkaian keyakinan, harapan, nilai-nilai, norma, tata aturan, dan rutinitas kerja yang diinternalisasi warga sekolah sehingga mempengaruhi hubungan sejawat dan kinerja warga sekolah dalam upaya mencapai tujuan sekolah. Kultur inilah yang menjadi pembeda antara sekolah satu dengan lainnya. Setelah membaca pengertian diatas kita bisa memahami bahwasaanya semua sekolah formal yang ada di dunia pasti memilki kebudayaannya sendiri didalam system pembelajarannya karena apabila kita menuntut ilmu didaerah jawa pasti sekolah disana memilki kultur yang berbeda dalam mengajar entah itu dari bahasa, atau teknik seorang guru dalam mengajar.

jika ingin dalam lagi kita bisa melihat system pembelajaran antara sekolah  biasa dengan madrasah disitu pasti kita bisa melihat perbedaan keduanya mulai dari cara mengajar sampai cara penyampaian seorang guru dalam memberikan materi yang ingin dibahas pasti juga berbeda pula contohnya dari pengalaman pribadi saya yangs sekolah dasarnya di sekolah negeri pasti mendapatkan pengajaran standar mengenai hal agama karena disana seorang guru tidak hanya mengajar kami yang Bergama muslim otomatis yang non muslim juga harus mendapatkan materi pengajaran yang sesuai dan memiliki kualitas yang sama dengan apa yang kami dapatkan. Berbeda pada saat saya sekolah menengah pertama dan atas karena pada saat itu saya berada di sekolah madrasah dan mutu yang diberikan pasti juga berbeda pada sekolah biasa pada umumnya dikarenakan focus yang diberikan disekolah madrasah lebih kedalam ilmu agama islam maka banyak mata pelajaran yang lebih menekankan ilmu agama didalamnya walaupun pelajaran umum tetap kami dapatkan tetapi disetiap harinya kami tidak lepas dari kegiatan yang lebih mengarah kepada bidang rohani atau sesuatu yang berbau religious. Nah dari pengalaman saya tersebut bisa kita lihat bahwasaanya disetiap sekolah pasti mempunyai kultur sekolah yang berbeda-beda pula.

Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan dari berbagai macam kultur yang ada di berbagai macam daerah pasti juga mempengaruhi kultur yang ada didalam sekolah itu pula, inilah hubungan dari sebuah kultur atau yang biasa kita sebut budaya dengan sekolah atau sebuah lembaga pendidikan. Lalu mengapa hal ini penting untuk kita ketahui Ya tentu saja hal ini amat penting bisa kita bayangkan apabila ada seorang guru yang menyampaikan sebuah materi tetapi ia tidak memedulikan perbedaan kultur yang ada diberbagai daerah dan menganggap semua itu merupakan hal yang sama pasti materi yang disampaiakn akan sulit untuk dicerna oleh para peserta didik karena perbedaan kultur itu.

Lalu siapa yang bertanggung jawab didalam terbentuknya sebuah kultur yang ada pada lembaga pendidikan ini, yang pastinya semua anggota atau warga sekolah yang terlibat didalam kegiatan sekolah tersebut tetapi tetap kepemimpinan harus dipegang oleh kepala sekolah karena tanpa bimbingan dari seorang pemimpin akan membuat kultur sekolah yang baik akan sulit untuk dicapai karena hal ini harus disetujui oleh berbagai macam pihak karena apabila ada satu pihak yang tidak setuju atau tidak mengikuti kultur yang ada pada suatu sekolah pasti kultur yang ada pada sekolah itu tidak akan tercapai serta membuat anggota yang ada didalamnya menjadi terpecah belah dan hal ini akan membuat suatu kultur sekolah yang dipandang buruk oleh masyarakat dan membuat sekolah mendapatkan nilai akreditasi rendah. Sekolah yang memiliki kultur disiplin, bersih, tertib, dan teratur pastilah dipandu oleh seorang manager yang memiliki keberanian dan kedisiplinan tinggi serta sangat perhatian terhadap detail-detail kebersihan dan ketertiban lingkungan sekolah. Sebaliknya, sekolah yang semrawut, dimana warganya, guru dan siswanya, tidak memiliki komitmen terhadap kedisiplinan dan ketertiban sekolah, dapat dipastikan kepala sekolahnya adalah sosok yang tidak bermutu, dan tidak berwibawa karena dirinya sendiri tidak memiliki komitmen terhadap kultur positif sekolah atau tidak mampu berdiri kokoh sebagai teladan.

Pembangunan sekolah menuju sekolah yang bermutu pada dasarnya adalah membangun sekolah tersebut berdasarkan kekuatan utama dari sekolah tersebut. Perbaikan mutu sekolah perlu memahami kultur sekolah sebagai modal dasarnya. Melalui pemahaman kultur sekolah akan diketahui kesesuaian visi, misi, tujuan dan tindakan atau proses di sekolah tersebut, aneka permasalahan yang dihadapi dan refleksi dari pengalaman-pengalaman. Kultur sekolah yang baik akan siap dan mampu meningkatkan sekolahnya menjadi sekolah bermutu, yang meliputi artifak, nilai dan keyakinan, serta asumsi. Dari seluruh rangkaian tersebut akan dicapai sekolah yang bermutu atau berkualitas. Untuk mengetahui dengan jelas kultur sekolah di rintisan bertaraf intenasional SMP seperti yang telah diuraikan di atas, penting diadakan suatu penelitian yang hasilnya nanti dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan yang di lakukan oleh pihak sekolah maupun pemerintah. Oleh karena itu, yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana metode ini dianggap paling tepat digunakan untuk meneliti secara mendalam tentang kultur sekolah. Secara garis besar alur kerangka berfikir terdapat dibawah ini:

Kultur Sekolah:

DIMENSI

- Artifak

- Nilai dan Keyakinan

- Asumsi

JENIS

- Positif

- Negatif

- Netral

Dari dimensi dan jenis diatas akan melahirkan sebuah Dinamika Kultur Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah. Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwasaanya kultur sekolah yang baik akan lahir dari sebuah kerjasam antara warga sekolah karena jika tidak akan terbentuk sebuah nilai negative karena tidak adanya kerjsama antara saru dengan yang lain untk membangun sebuah kultur yang bernilai positif . dan semua itu akan kembali lagi kepada semua warga sekolah yang ada disekolah tersebut maka dari itu sebagai warga sekolah yang baik tentu saja apapun kultur yang ada disekolah selagi itu mengarahkan kepada hal positif tidak ada salahnya kita untuk mengikuti kultur pada sekolah itu karena kita harus percaya kepada pemimpin sekolah yaitu kepala sekolah yang mana memiliki tanggung jawab penuh atas terjadinya kultur sekolah dan jika itu mengarah ke hal yang negative orang pertama yang harus disalahkan adalah seorang pemimpin atau kepala sekolah. Maka dari itu sebelum ingin membuat sebuah kultur sekolah yang baik sering dibuat rapat antara para guru dan kepala sekolah untuk membangun mutu sekolah yang baik. Lalu disampaikan kepada pada para murid atau peserta didik.

Oke Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini mengenai kultur sekolah saya tau dalam tulisan ini masih memilki banyak kesalahan maka dari itu kritik dan saran sangat saya harapkan muncul di kolom komentar untuk lebih baiknya materi yang akan datang. Kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata itu datangnya dari saya dan benarnya datang dari Allah SWT, saya akhiri Wabilhitaufik walhidayah Summassalamu’alaikum Warahmatullahi wabaraktuh.

REFERENSI:

https://ainamulyana.blogspot.com/2018/06/undang-undang-uu-nomor-20-tahun-2003.html

https://arifin.gurusiana.id/article/2017/3/kultur-sekolah-375882?bima_access_status=not-logged

https://eprints.uny.ac.id/7779/3/BAB%202%20-%2008110241018.pdf

Sabtu, 10 April 2021

karakteristik peserta didik

 

Nama   : Ikram Maulana

Kelas   : PAI 4E

NIM    : 11901181

Makul  : Magang 1

Karakteristik Peserta Didik

            Assalamu’alakim Warahmatullahi wabarakatuh, Allhamdulillah pada kesemptaan kali ini kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali di tengah maraknya wabah yang masih menyebar di khlayak ramai, kita masih diberikan kesehatan untuk bertemu di blog ini yang mana pada kesempatan kali ini saya akan membawakan sebuah karya tulis ilmiah yaitu mengenai karaktersistik peserta didik seperti yang ada di judul pembahasan ini.

            Sebagai pembukaan saya akan memberikan beberapa pengertian dasar mengenai pembahasan kita kali ini mulai dari apa itu karakteristik, peserta didik, serta apa hubungan antara keduanya sehingga dapat menjadi aspek penting dalam suatu lembaga pendidikan dan juga jalannya suatu kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini kita khususnya bagi seorang calon pendidik pastinya harus mengetahui mengenai perkara ini, dikarenakan sebuah karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi hasil dari kinerja seorang peseerta didik maupun bagi seorang pendidik. Hal ini juga dapat membatu seorang guru dalam mengajar kepada anak muridnya karena sebelum kita mengajar seorang murid kita harus mengetahui bagaimana sebuah karakteristik murid tersebut barulah setelah itu kita akan mudah dalam peserta didik tersebut. Nah jadi itulah pentingnya sebuah alasan bagi kita untuk mengerti kenapa memahami sebuah karakteristik seorang peserta didik merupakan sebuah hal yang amat penting.

A.        Pengertian Karakteristik

Tapi sebelum kita melihat lebih dalam mengenai karakteristik peserta didik kita juga harus mengetahui apa sih sebenarnya karakteristik itu?. didalam KBBI Karakteristik memiliki arti mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Maksudnya setiap individu didunia ini pasti memiliki sifat atau perwatakan didalam dirirnya yang berbeda-beda misalkan seorang tentara yang memiliki sifat tegas sedangkan perawat yang memiliki sifat halus dan santun, ini semua merupakan sebuah sifat atau perwatakan dari berbagai macam individu yang ada du dunia ini. Jadi para peserta didik yang kita ajari nanti pasti juga memiliki perwatakan yang berbeda-beda belum lagi peserta didik yang kita didik nanti berasal dari berbagai macam suku dan juga etnis yang mana ini akan menjadikan sebuah tantangan tersendiri terhadap seorang guru maupun calon guru dalam menghadapi seorang peserta didik, karena tidak semua anak yang menjadi peserta didik memiliki watak atau sifat yang baik dan sopan pasti ada saja anak yang memiliki watak keras kepala dan tidak mau diberitahu maka dari itu menjadi seorang guru kita harus tau cara menangkal hal semacam itu dan itu juga membuktikan bahwasannya memahami karakteristik peserta didik merupakan hal yang teramat berguna bagi seorang calon guru pada saat mengajar di sekolah suatu saat nanti.

B.        Pengertian Peserta Didik

Di samping itu kita juga harus mengetahui siapa dan apa itu peserta didik. Dilansir dari SILABUS.WEB.ID “Siswa atau yang biasa disebut dengan peserta didik merupakan salah satu dari komponen pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta didik tidak akan mungkin proses pembelajaran dapat berjalan. Peserta didik merupakan komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Didalam proses belajarmengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal”. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Menurut Sudarwan Danim (2010: 1) “Peserta didik merupakan sumber utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.

Sudarwan Danim (2010: 2) menambahkan bahwa terdapat hal-hal essensial mengenai hakikat peserta didik, yaitu:

1.      Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik.

2.      Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi perkembangan dan pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama.

3.      Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri, bukan sekedar miniatur orang dewasa.

4.      Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal tertentu banyak kesamaan.

5.      Peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat.

6.      Peserta didik memiliki adaptabilitas didalam kelompok sekaligus mengembangkan dimensi individualitasnya sebagai insan yang unik.

7.      Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual dan kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang dewasa termasuk gurunya.

8.      Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam menghadap lingkungannya.

9.      Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang paling dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih buruk.

10.  Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang memiliki aneka keunggulan, namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau dipaksa melakukan sesuatu melebihi kapasitasnya.

 

C.        Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Setelah kita mengetahui mengenai apa itu karakteristik dan juga makna dari peserta didik maka sekarang kita akan membahas mengenai karakteristik peserta didik. Dalam hal ini karakteristik peserta didik memiliki makna yang kurang lebih sama seperti penjelasan yang ada di atas hanya saja ini merupakan kedua hal tersebut yang mana membuat suatu pengertian yang berbeda dari kedua hal diatas yaitu Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti ciri, tabiat, watak, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap. Karakteristik peserta didik dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya. Informasi terkait karakteristik peserta didik sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan dalam perancangan pembelajaran.

            Maka dapat kita ketahui dari penjelasan diatas bahwasaanya sebuah karakteristik peserta didik merupakan sebuah perilaku atau kemampuan yang di miliki seorang murid atau peserta didik dalam mencapai sebuah kemauan/ cita-cita yang ia inginkan dan juga hal itu dapat di pengaruhi oleh berbagai macam hal contohnya: pergaulan, pengaruh lingkungan, pemikiran, dan juga mental yang dimilki oleh seorang peserta didik sangat mempengaruhi karakter yang dimlikinya.

D.        Ragam Karakteristik peserta didik

            Dalam penjelasan kali ini kita akan melihat ragam dari sebuah karakteristik yang dimliki oleh peserta didik mulai dari etnik,kultural,status sosial,dan minat.

a.         Etnik

Indoneisa merupakan Negara yang dalam bidang pendidikan sudah bisa dikatakan cukup maju dan tidak ada batasan dalam hal menuntut ilmu karena alat trnasportasi yang semakin modern membuat orang dari berbagai daerah bisa berpindah-pindah lokasi dari satu kota ke kota lain yang mana akan mebuat sekolah menampung para pelajar yang berasal dari macam-macam daerah dan juga berasal dari berbagai macam suku pula pendidik dalam melakukan proses pembelajaran perlu memperhatikan jenis etnik apa saja yang terdapat dalam kelasnya. Data tentang keberagaman etnis di kelasnya menjadi informasi yang sangat berharga bagi pendidik dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Misalkan ada seorang guru yang ingin menyampaikan suatu materi bahan ajar kepada anak muridnya tetapi muridnya ada beberapa yang tidak mengetahui bahasa yang digunakan guru tersebut maka disinilah peran data etnis dari para murid digunakan agar memudahkan guru dalam menyampaiakan materi yang ingin disampaikan atau juga bisa menggunakan bahasa Indonesia jika guru tidak memahami bahasa yang digunakan oleh para siswa maupun siswi.

b.         Kultural

            Meskipun kita telah memiliki jargon Sumpah Pemuda yang mengakui bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Namun peserta didik kita sebagai anggota suatu masyarakat memiliki budaya tertentu dan sudah barang tentu menjadi pendukung budaya tersebut. Budaya yang ada di masyarakat kita sangatlah beragam, seperti kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan, dan adat istiadat. Peserta didik yang kita hadapi mungkin berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga kelas yang kita hadapi kelas yang multikultural.

            Implikasi dari aspek kultural dalam proses pembelajaran ini pendidik dapat menerapkan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural menurut Choirul (2016: 187) memiliki ciri-ciri: 1) Tujuannya membentuk “manusia budaya” dan menciptakan manusia berbudaya (berperadaban). 2). Materinya mangajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis (kultural). 3) metodenya demokratis, yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis (multikulturalisme). 4). Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi aspek persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.

c.         Status Sosial

            manusia didunia ini diberikan rizki yang berbeda beda oleh tuhannya maka dari itu didalam kehidupan sosial ini kita memilki status sosial yang berbeda-beda dari satu individu dengan individu lainnya. Maka hal ini yang buat status sosial seorang peserta didik berbeda-beda, ada yang kaya, ada yang standar, dan ada juga yang kondisi finansialnya menghadapi kekurangan . Dilihat dari latar belakang pekerjaan orang tua, di kelas kita terdapat peserta didik yang orang tuanya wira usahawan, pegawai negeri, pedagang, petani, dan juga mungkin menjadi buruh. Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk saling berinteraksi dan saling melakukan proses pembelajaran. Perbedaan ini hendaknya tidak menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran. Namun tidak dapat dipungkiri kadang dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi penghambat peserta didik dalam belajar secara kelompok.

d.         Minat

            maksud minat disini adalah suatu hal yang lebih disukai atau suatu rasa ketertarikan yang lebih dimiliki oleh para peserta didik terhadap suatu hal/aktivitas. Atas dasar hal tersebut sebenarnya minat seseorang khususnya minat belajar peserta didik memegang peran yang sangat penting. Sehingga perlu untuk terus ditumbuh kembangkan sesuai dengan minat yang dimiliki seorang peserta didik. Namun sebagaimana kita ketahui bahwa minat belajar peserta didik tidaklah sama, ada peserta didik yang memiliki minat belajarnya tinggi, ada yang sedang, dan bahkan rendah.

KESIMPULAN

            Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil dalam pembahasan kali ini adalah karakteristik peserta didik merupakan hal penting yang harus diketahui oleh para guru ataupun calon guru karena hal ini sangat berguna dan membantu mereka dalam mendidik para siswa maupun siswi yang belajar di lembaga yang mereka ajar entah itu madrasah atau sekolah negeri. Adapun hal penting yang bisa dipelajari dari karakteristik peserta didik adalah kita bisa mengetahui apa program mengajar yang cocok bagi murid kita dikarenakan perbedaan etnik, minat, status sosial, dan kultur yang dimiliki para siswa itu berbeda-beda maka program mengajar yang harus dikembangkan oleh guru juga pasti akan berbeda-beda terhadap para siswanya, nah itu merupakan alasan mengapa hal ini penting bagi seorang calon guru maupun guru itu sendiri. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan pada pertemuan kita kali ini, kurang lebihnya saya mohon maaf jika masih banyak salah kata dan ketik didalam pembahasan kali ini karena kesalahan datangnya dari saya dan benarnya datang dari Allah SWT. Saya akhiri Sumassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

Daftar Pustaka

https://www.silabus.web.id/pengertian-peserta-didik/

Hanifah hani, Susanti susi,&Adji aris setiawan. 2002. PERILAKU DAN KARATERISTIK PESERTA DIDIK BERDASARKAN TUJUAN PEMBELAJARAN. Tangerang: Universitas muhammadiyah tangerang

Munawaroh Isniatun. 2021 Pembelajaran 2. Karakter Peserta Didik

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Modul%20Bahan%20Belajar%20-%20Pedagogi%20-%202021%20-%20P2.pdf

Manajemen Kelas

  Nama    : Ikram Maulana Kelas    : PAI 4/E NIM     : 11901181   MANAJEMEN KELAS Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, berj...